Wednesday, 18 August 2010

Kisah Ummu Salamah di program Qiyamulail




Ummu Salamah adalah seorang Ummul-Mukminin yang berkepribadian kuat, cantik, dan menawan, serta memiliki semangat jihad dan kesabaran dalam menghadapi cobaan. Nama sebenarnya Ummu Salamah adalah Hindun binti Suhail, dikenal dengan narna Ummu Salamah. Beliau dibesarkan di lingkungan bangsawan dari Suku Quraisy. Ayahnya bernama Suhail bin Mughirah bin Makhzurn. Di kalangan kaumnya, Suhail dikenal sebagai seorang dermawan sehingga dijuluki Dzadur-Rakib (penjamu para musafir) karena dia selalu menjamu setiap orang yang menyertainya dalam perjalanan. Dia adalah pemimpin kaumnya, terkaya, dan terbesar wibawanya.
Dakwah Islam yang mulia telah mampu menarik hati Ummu Salamah sehingga beliau memeluk Islam dan menjadi orang-oramg pertama yang masuk Islam bersama suaminya memulai perjuangan dalam hidup mereka.

Orang-orang Quraisy Mekah tidak senang dan selalu mengganggu dan menyiksa kaum muslimin agar mereka meninggalkan agama Islam dan kembali ke agama nenek moyang mereka. Melihat keadaan seperti itu, Rasulullah SAW mengizinkan mereka untuk hijrah ke Habasyah, sehingga mereka disebut sebagai kaum muhajirin yang pertama. Mereka menetap di Habasyah, dan di sana Ummu Salamah melahirkan anak-anaknya: Zainab, Salamah, Umar, dan Durrah.

Setelah beberapa lama, mereka berniat kembali ke Mekah, terutama setelah mendengar keislaman dua tokoh penting Quraisy, Umar bin Khaththab dan Hamzah bin Abdul-Muththalib. Akan tetapi, ternyata penyiksaan masih terus berlangsung, bahkan bertambah dahsyat. Untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya, Abu Salamah meminta perlindungan dari Abu Thalib dari siksaan kaumnya, yaitu Bani Makhzum, dan Abu Thalib menyatakan perlindungannya.

Dakwah Islam terus berkembang walaupun dengan pelbagai halangan, sehingga Allah membuka hati penduduk Madinah untuk menerima Islam. Kemudian Rasulullah mengizinkan kaum muslimin untuk hijrah ke sana, baik secara kelompok maupun perseorangan. Abu Salamah, istri, dan anaknya (Salamah) hijrah ke sana. Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh kaum Bani Makhzum (kaumnya Ummu Salamah) yang kemudian merampas serta mendera Ummu Salamah. Keluarga Abu Salamah (Bani Asad) ikut campur tangan dan mereka menolak menyerahkan Salamah, bahkan si anak dirampas dan dijauhkan dari ibunya. Sedangkan Bani Makhzum menculik Ummu Salamah dan dipenjara. Adapun Abu Salamah dibiarkan ke Yatsrib dengan hati penuh kesedihan karena harus berpisah dengan istri dan anaknya.

Begitu sebahagian dari sedutan kisah dalam kuliah subuh ringkas al-fadhil Ust Hairozi di Surau Nurulsalam Tmn Pulai Indah pada 19 Ogos 2010 yang disertai ahli-ahli IKRAM Pontian dan penduduk sekitar surau. Qiyamulail diimamkan oleh al-fadhil Ust Suhaimi Jairi (SU IKRAM Pontian). Qiyam IKRAM Pontian dimulai dengan solat Isya, Tarawih, More, Tadarus, talimat, i'tikaf, Qiyam, tazkirah,, Sahur, Solat Subuh dan diakhiri dengan kuliah subuh ringkas.

Mengimbau perjuangan para sahabat dan akhawat terdahulu, banyak lagi usaha yang perlu kita lipatgandakan. Kemenangan dan kejayaan Islam di dalam dakwah dan tarbiyah sehingga mampu memasuki rumah-rumah dan istana-istana raja di luar Mekah dan Madinah ... sehingga sejauh Konstantinopol, Afrika, Asia dan Eropah ... malah ke Malaysia ini adalah kerana jihad dan mujahadah orang-orang Islam yang kental dan kuat Iman mereka. Maka sebenarnya tiada jalan pintas bagi para aktivis dan pejuang bagi meraih kejayaan Islam kecuali bersungguh-sungguh di jalan dakwah ini. Moga Ramadhan ini adalah masa kita melipatgandakan amalan dan menigkatkan ketaqwaan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...